Selasa, 28 September 2010

Che Guavara sang Revolusioner Quba

RIWAYAT SINGKAT GUEVARA dan REVOLUSI KUBA


1928-1953

14 Juni 1928 Ernesto Guevara lahir di kota Rosario, Argentina, dari pasangan Ernesto Guevara Lynch dan Celia de la Serna; dia menjadi anak pertama dari lima bersaudara.
1945 Keluarga Guevara pindah ke Buenos Aires.
1945-1951 Ernesto Guevara belajar di sekolah kedokteran di Buenos Aires.
Januari-Juli 1952 Mengunjungi Peru, Kolombia dan Venezuela; di Peru bekerja di koloni penderita kusta.
10 Maret 1952 Fulgencio Batista melakukan kudeta di Kuba.
Maret 1953 Guevara menerima gelar dokter medis.
26 Juli 1953 Fidel Castro memimpin penyerangan ke Garnisun Moncada di Santiago de Cuba, melancarkan perjuangan bersenjata revolusioner menentang Batista; serangan mengalami kegagalan dan tentara Batista membantai lebih dari lima puluh pejuang yang tertangkap; Castro dan lainnya yang hidup kemudian ditangkap dan dipenjarakan.
1953 Setelah menerima gelar sarjana kedokteran, Guevara melakukan perjalanan ke seluruh Amerika Latin; mengunjungi Bolivia, disana ia mempelajari dampak revolusi 1952.
24 Des 1953 Sampai di Guatemala, yang berada dibawah pemerintahan Jacobs Arbens.


1954

Januari – Juni Tidak berhasil memperoleh pekerjaan menetap di bidang medis. Di Guatemala Guevara bekerja serabutan; mempelajari Marxisme dan berpartisipasi dalam memajukan revolusi Guatemala; bertemu dengan kaum revolusioner pengasingan Kuba, terutama Nico Lopez, seorang veteran penyerangan Moncada.
17 Juni Tentara bayaran yang dilatih CIA dan dipimpin oleh Kolonel Carlos Castillo Armas menyerbu Guatemala; Guevara secara sukarela ikut berjuang mempertahankan Guatemala; Arbenz menolak mempersenjatai rakyat Guatemala.
27 Juni Arbenz meletakkan jabatan.
Agustus Tentara bayaran memasuki Guatemala City dan mulai membantai pendukung rejim Arbenz; Guevara mencari perlindungan ke kedutaan Argentina.
21 September Sampai di Mexico City; selanjutnya memperoleh pekerjaan sebagai dokter di Central Hospital.


1955

16 Juni Fidel Castro dan pejuang Moncada lainnya yang masih hidup dibebaskan dari penjara di Kuba karena tekanan kampanye pertahanan publik yang gencar.
Juni Guevara menemui Nico Lopez, yang juga berada di Mexico City; beberapa hari kemudian Lopez mengatur pertemuan Guevara dengan Raul Castro (adik Fidel Castro).
7 Juli Fidel Castro sampai di Meksiko dengan tujuan mengorganisir ekspedisi bersenjata ke Kuba.
Juli-Agustus Guevara bertemu Fidel Castro; mendaftarkan diri sebagai anggota tetap ketiga dari ekspedisi gerilya; selanjutnya terlibat dalam latihan perang gerilya; pejuang Kuba memberinya nama julukan "Che", sebutan salam khas Argentina.


1956

24 Juni Guevara ditangkap bersama 28 anggota ekspedisi lainnya oleh polisi Meksiko, termasuk Fidel Castro; Guevara dijatuhi hukuman lima puluh tujuh hari kurungan.
25 November Delapan puluh dua pejuang, termasuk Che Guevara, berlayar ke Kuba dengan menggunakan kapal layar Granma, berangkat dari pelabuhan Tuxpan di Mexico.
30 November Frank Pais memimpin pemberontakan di Santiago de Cuba, waktunya bersamaan dengan jadwal pendaratan Granma.
2 Desember Granma mencapai Kuba di pantai Las Coloradas, Propinsi Oriente.
5 Desember Pejuang-pejuang pemberontak disergap oleh tentara Batista di Alegria de Pio dan dicerai beraikan; sebagian besar gerilyawan ditangkap dan dibunuh; Guevara terluka.
20 Desember Kelompok Guevara bergabung dengan Fidel Castro; terdapat kurang dari lusinan pejuang dalam tentara pemberontak (Rebel Army).


1957

17 Januari Pemberontak menyerbu pos terdepan dalam serangan la Plata.
22 Januari Tentara pemberontak menyergap tentara pemerintah di Arroyo del Infierno.
13 Maret Pejuang-pejuang dari Revolutionary Directorate menyerbu Istana kepresidenan di Havana; serangan gagal dan sejumlah revolusioner terbunuh, termasuk Jose Antonio Echeveirra.
27-28 Mei Serangan terhadap El Uvero berlangsung di Sierra, kemenangan utama bagi tentara pemberontak.
Juli Tentara pemberontak membentuk pasukan kedua; Guevara dipilih untuk memimpinnya dan diusulkan menjadi komandan.


1958

9 April Gerakan 26 Juli menyerukan pemogokan umum di seluruh Kuba; pemogokan gagal.
24 Mei Batista melancarkan ofensi militer habis-habisan terhadap tentara pemberontak di Sierra Maestra.
Juli Serangan terhadap El Jigue; kemenangan menentukan bagi tentara pemberontak yang menandai ofensif balik oleh tentara pemberontak.
31 Agustus Guevara memimpin invasi pasukan dari Sierra Maestra menuju propinsi Las Villas di Kuba Tengah; beberapa hari sebelumnya Camilo Cienfuegos diperintahkan memimpin pasukan lainnya, menuju propinsi Pinar del Rio di ujung barat Kuba.
16 Oktober Pasukan Guevara sampai di Pegunungan Escambray; menetapkan kontak dengan kekuatan-kekuatan gerilya lainnya yang ada di sana.
Desember Pasukan pemberontak Guevara dan Cienfuegos menguasai sejumlah propinsi Las Villas dan secara efektif telah memotong setengah pulau.
28 Desember Pasukan Guevara mulai menyerbu Santa Clara, ibukota Las Villas.


1959

1 Januari Batista meninggalkan Kuba pada pukul 02.00 dini hari; Junta Militer mengambil alih kekuasaan; Fidel Castro menentang Junta militer baru dan menyerukan meneruskan perjuangan; Santa Clara jatuh ke tangan pemberontak; Guevara dan Cienfuegos diperintahkan segera menuju Havana.
2 Januari Kaum buruh Kuba menanggapi seruan Fidel Castro untuk mengadakan pemogokan umum revolusioner dan negeri menjadi lumpuh; pasukan Guevara memasuki Havana dan menduduki benteng La Cabana, bekas kubu pertahanan Batista.
5 Januari Manuel Urrutia, calon terpilih gerakan 26 Juli, menjabat presiden.
8 Januari Fidel Castro sampai di Havana; ratusan ribu orang mengelu-elukan memberi selamat kepadanya.
9 Februari Guevara dinyatakan sebagai warga negara Kuba, sebagai tanda penghargaan atas sumbangsihnya bagi pembebasan Kuba.
16 Februari Fidel Castro menjadi perdana menteri.
27 Februari Pemerintahan revolusioner menerima rencana undang-undang penurunan tarif listrik.
6 Maret Pemerintahan revolusioner menerima Undang-undang penurunan ongkos sewa kira-kira 30-50 %.
Maret Pemerintahan revolusioner menghapuskan diskriminasi rasial.
17 Mei Proklamasi Undang-undang reformasi agraria, menetapkan batas penguasaan tanah seluas maksimum 1,00 are dan melakukan distribusi tanah bagi petani.
12 Juni – 8 September Guevara melakukan perjalanan ke Eropa, Afrika dan Asia; menanda tangani sejumlah persetujuan perdagangan, teknologi dan kebudayaan.
30 Juli Mengadakan konferensi pers di Jakarta, Indonesia; Guevara menyatakan dukungannya terhadap gerakan rakyat dunia ketiga yang berupaya melepaskan diri dari penghisapan imperialisme, termasuk Indonesia.
16-17 Juli Castro mengundurkan diri sebagai perdana menteri karena krisis pemerintahan yang timbul dari penentangan Urrutia terhadap tindakan-tindakan revolusioner; akibatnya kekuatan massa rakyat meledak dan mendesak Urrutia untuk segera mengundurkan diri dari jabatan presiden dan digantikan oleh Osvaldo Dorticos.
26 Juli-7 Oktober Castro kembali menduduki pos perdana menteri.
7 Oktober Guevara ditunjuk sebagai kepala departemen industri dari Institut Reformasi Agraria Nasional (INRA).
21 Oktober Mengikuti upaya melancarkan pemberontakan kontra-Revolusi, Huber Matos, komandan tentara pemberontak di propinsi Camaguey, ditangkap oleh kepala staf tentara pemberontak, Camilo Cienfuegos.
26 Oktober Pengumuman terbentuknya milisi revolusioner nasional, yang mengiringi ribuan buruh dan petani dalam perjuangan menentang kontra revolusi.
28 Oktober Pesawat terbang yang ditumpangi Camilio Cienfuegos jatuh dalam perjalanan kembali ke Havana; Cienfuegos tewas.
26 November Guevara ditunjuk sebagai presiden Bank nasional, yang bertanggung jawab atas finansial Kuba.


1960

4 Maret La Coubre, sebuah kapal Perancis yang membawa persenjataan dari Belgia, meledak secara misterius di pelabuhan Havana, menewaskan 81 orang; dalam rapat massa keesokan harinya Fidel Castro menyerukan semboyan Revolusi Kuba yang terkenal itu “Patria O Muerte!” (Tanah Air atau Mati).
17 Maret Presiden Eisenhower memerintahkan CIA untuk mulai mempersiapkan tentara pengasingan Kuba untuk menyerbu Kuba.
8 Mei Kuba dan Uni Soviet menetapkan hubungan diplomatik.
29 Juni –1 Juli Pemerintahan Revolusioner menasionalisasikan kilang-kilang minyak Texaco, Esso, dan Shell mengikuti penolakan perusahaan-perusahaan tersebut terhadap kilang minyak yang dibeli oleh Kuba dari Uni Soviet.
6 Juli Eisenhower memerintahkan mengurangi kira-kira 700.000 ton gula yang telah disepakati hendak dibeli AS dari Kuba.
9 Juli Uni Soviet mengumumkan hendak membeli semua gula yang batal dibeli oleh AS.
6 Agustus Sebagai jawaban atas agresi ekonomi yang dilancarkan AS terhadap Kuba, pemerintahan revolusioner mendekritkan nasionalisasi perusahaan-perusahaan besar AS di Kuba.
28 September Fidel Castro mengumumkan tujuan pembentukan komite-komite pertahanan revolusi (CDRs) sebagai organ kewaspadaan rakyat dan mobilisasi rakyat menghadapi aktivitas kontra revolusi.
13 Oktober Pemerintahan revolusioner menasionalisasikan bank-bank swasta asing dan dalam negeri, demikian pula 382 perusahaan industri raksasa dalam negeri.
14 Oktober Undang-Undang Reformasi Perkotaan diterima, menasionalisasikan perumahan dan gedung-gedung; rakyat Kuba dijamin haknya untuk mendiaminya.
19 Oktober Pemerintahan Amerika Serikat mendekritkan embargo sebagian produk terhadap perdagangan dengan Kuba.
21 Oktober Penyatuan gerakan pemuda revolusioner ke dalam Perhimpunan Pemberontak Muda. Guevara melakukan perjalanan ke Uni Sovyet, Republik Demokrasi Jerman, Cekoslowakia, Cina, dan Korea Utara.
24 Oktober Pemerintahan Revolusioner menasionalisasikan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang ada di Kuba.


1961

3 Januari Washington memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba.
6 Januari Guevara mengumumkan kepada rakyat Kuba mengenai persetujuan ekonomi yang ditandatangani dengan Uni Soviet dan negara-negara lain.
17 Januari Pemerintah Amerika Serikat melarang warga AS untuk melakukan perjalanan ke Kuba.
23 Februari Kementerian Industri didirikan dengan Guevara sebagai ketuanya.
31 Maret Presiden Kennedy menghapuskan quota gula Kuba.
15 April Sebagai bagian awal dari invasi terencana oleh tentara bayaran yang diorganisir Amerika, sejumlah pesawat terbang menyerang Santiago de Cuba dan Havana, menewaskan 70 orang dan melukai 53 orang.
16 April Pada arak-arakan massal untuk memberi penghormatan terakhir kepada korban serangan sebelumnya, Fidel Castro memprokamasikan karakter sosialis dari revolusi Kuba; Kuba dalam keadaan siaga menghadapi serangan berikutnya.
17 April 1.500 tentara bayaran yang diorganisasi oleh Washington menyerbu Kuba dari teluk Babi; kaum milisi revolusioner dengan serta merta memberikan perlawanan terhadap kaum kontra revolusioner tersebut; Guevara dikirim untuk memimpin pasukan di propinsi Pinar del rio.
19 April Kelompok tentara bayaran terakhir menyerah di Playa Giron (Giron beach).
8 Agustus Guevara menyampaikan pidato pada konperensi sosial dan ekonomi dari organisasi Negara-negara amerika (OAS) di Punta del Este, Uruguay; dia bertindak sebagai ketua delegasi Kuba.
22 Desember Kuba menyelesaikan kampanye pemberantasan buta huruf.


1962

31 Januari Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) memutuskan keanggotaan Kuba.
3 Februari Presiden Kennedy memerintahkan embargo total perdagangan AS dengan Kuba.
4 Februari Kuba mengeluarkan deklarasi Havana kedua sebagai jawaban kepada OAS, yang menegaskan dukungan Kuba kepada perjuangan revolusioner di seluruh Amerika.
8 Maret Dibentuk dewan nasional dari persatuan organisasi-organisasi revolusioner, menandai langkah maju dalam pengorganisasian partai revolusioner baru yang berdasarkan pernyataan dari gerakan 26 Juli, Partai Sosialis Rakyat, dan dewan Revolusioner; Guevara merupakan seorang anggota Dewan Nasional.
27 Agustus-7 September Guevara melakukan kunjungan kedua ke Uni Soviet.
22 Oktober Presiden Kennedy membuat gara-gara “Krisis peluru kendali Kuba”; Washington melakukan blokade laut dan mengancam Uni Soviet dengan perang nuklir; Kuba menjawabnya dengan melakukan mobilisasi rakyat demi pertahanan terhadap agresi Amerika Serikat; Guevara ditunjuk memimpin di Propinsi Pinal del Rio dalam menghadapi invasi AS itu.
28 Oktober Pemimpin Soviet Kruschev setuju memindahkan peluru kendali Soviet asalkan AS berjanji untuk tidak melakukan invasi terhadap Kuba.


1963

1963 Partai Persatuan Sosialis Revolusi (PURS) dibentuk melalui reorganisasi ORI; Guevara merupakan salah satu anggota Dewan Nasionalnya.
3-17 Juli Guevara mengunjungi Aljazair, yang baru saja merdeka dibawah pemerintahan revolusioner Ahmed bin Bella.
4 Oktober Undang-undang reformasi agraria Kedua dicanangkan, yang mengatur batas penguasaan maksimum seluas 167 Are.


1964

25 Maret Guevara berpidato di konferensi PBB tentang perdagangan dan pembangunan di Genewa, Swiss.
4 – 19 November Mengunjungi Uni Soviet.
9 Desember Meninggalkan Kuba untuk perjalanan keliling dunia selama tiga bulan.
14 Desember Berpidato di sidang umum PBB di New York.
17 Desember Meninggalkan New York menuju Afrika, dimana ia mengunjungi Aljazair, Mali, Congo (Brazzaville), Guinea, Ghana, Dahomey, Tanzania, dan Mesir.


1965

24 Februari Menghadiri seminar ekonomi organisasi Solidaritas Afro – Asia kedua di Aljazair.
14 Maret Kembali ke Kuba; segera setelah itu Guevara tidak pernah kelihatan.
1 April Fidel Castro menerima surat perpisahan dari Guevara meninggalkan Kuba untuk menjalankan misi internasionalis.
1 Oktober Partai Komunis Kuba secara resmi terbentuk.
3 Oktober Selama rapat terbuka untuk mengumumkan Komite Sentral Partai Komunis Kuba, Fidel Castro membacakan surat Guevara.
Desember Secara rahasia, Guevara kembali ke Kuba dari Congo, dimana ia telah mendukung kekuatan Revolusioner.


1966

3-14 Januari Konferensi Solidaritas rakyat Tiga Benua Asia, Afrika, Amerika Latin diselenggarakan di Havana.
Juli Guevara untuk pertama kali bertemu dengan detasement internasionalis Kuba untuk misi ke Bolivia; pertemuan diselenggarakan di propinsi Pinal de Rio.
4 November Sampai di Bolivia dengan nama samaran.
7 November Sampai di tempat dimana gerilya Bolivia menetapkan kemahnya; kontingen gerilya, termasuk tujuh belas dari Kuba, mencapai kekuatan puncaknya dalam banyak pertempuran.


1967

23 Maret Aksi militer gerilya pertama dilakukan; para pejuang dengan sukses menyergap satuan tentara Bolivia.
16 April Publikasi pesan Guevara ke tiga benua, seruan untuk “dua, tiga, banyak Vietnam” (maksudnya pesan bagi bangsa di dunia ketiga untuk melakukan perjuangan revolusioner melawan imperialisme seperti yang dilakukan oleh rakyat Vietnam, red )
31 Juli – 10 Agustus Organisasi Solidaritas Amerika Latin (OLAS) menyelenggarakan konferensi di Havana; Konferensi mendukung gerakan gerilya diseluruh Amerika Latin; Guevara dipilih sebagai ketua kehormatan.
Mei – Oktober Detasemen gerilya di Bolivia menjadi semakin terisolasi; semakin banyak menderita pukulan dari musuh; ribuan tentara Bolivia bersama penasehat-penasehat AS-nya semakin rapat mengepung.
8 Oktober Tujuh belas gerilyawan yang tersisa disergap oleh tentara Bolivia; Guevara menderita luka serius dan ditangkap.
9 Oktober Guevara dibunuh setelah penangkapnya melakukan konsultasi dengan pemerintahan Bolivia dan Washington.
15 Oktober Fidel Castro membenarkan kematian Guevara dan menyatakan tiga hari berkabung di seluruh Kuba; 8 Oktober ditetapkan sebagai hari kepahlawanan Gerilya.
18 Oktober Fidel Castro menyampaikan pidato peringatan untuk Guevara di Plaza revolusi Havana yang dihadiri oleh ratusan ribu massa.


* * *

Islam dalam kajian Madilog

Islam dalam Tinjauan Madilog
Tan Malaka (1948)
________________________________________
Sumber: Penerbit Widjaja, Jakarta 1951
Kontributor: Diketik oleh Abdul, ejaan diedit oleh Ted Sprague (Feb 2008)
________________________________________
KATA PEMBUKA
Telah lebih dari setahun lamanya kopi ini tesimpan dalam almari, karena terhalang oleh kesukaran kertas, apalagi mengingat tebalnya lebih kurang 200 halaman dari kertas ukuran besar serta ditek dengan mesin tulis Hermes baby, dan kalau dijadikan buku menurut ukuran yang sekarang ini, mungkin mencapai 500 halaman, sedang niat hendak menerbitkan sekaligus.
Nasehat tuan HAJI ILJAS JACOB-lah yang membuka perhatian untuk menerbitkan dengan jalan beransur-ansur ini.
MADILOG, berasal dan melalui jembatan keledai, yaitu MA terialisme, DI alektika, LOG-ika !
"Saya tidak menyangka akan sampai begitu dalam dan luas pengetahuan TAN MALAKA, sehingga saya sebagai Jurist dipimpinnya pula ke lapangan filsafat hukum, lebih berisi dan lanjut dari pada yang saya pelajari di sekolah hakim", demikian ucapnya seorang Akademisi yang jujur setelah membaca kopi Madilog !
Penerbitan ini akan diusahakan supaya tiap tanggal 2 dan 17 setiap bulan buku setebal ini akan mengunjungi pembacanya. Moga-moga kami dapat memenuhi niat yang suci ini.
P E N E R B I T
Bukit Tinggi 17 Juli 1948

I s l a m
Sumber yang saya peroleh buat Agama Islam, inilah yang hidup. Seperti saya sudah lintaskan lebih dahulu dalam buku ini, saya lahir dalam keluarga Islam yang taat. Pada ketika sejarahnya Islam buat bangsa Indonesia masih boleh dikatakan pagi, diantara keluarga tadi sudah lahir seorang Alim Ulama, yang sampai sekarang dianggap keramat! Ibu Bapa saya keduanya taat dan orang takut kepada Allah dan jalankan sabda Nabi.
Saya saksikan ibu saya sakit menentang malaikat maut menyebut "Djuz Yasin" berkali-kali dan sebagian besar dari AL-Qur’an, diluar kepala. Orang kabarkan bapak saya didapati pingsan setelah badannya dalam air. Dia mau menjawat air sembahyang, sedang menjalankan terikat, setelah bangun sadar, dia bilang dia berjumpa dengan saya yang pada waktu itu di negeri Belanda. Masih kecil sekali saya sudah bisa tafsirkan Al-Qur’an, dan dijadikan guru muda. Sang Ibu menceritakan Adam dan Hawa dan Nabi Yusuf. Tiada acap diceritakannya pemuka, piatu Muhammad bin Abdullah, entah karena apa, mata saya terus basah mendengarnya. Bahasa Arab terus sampai sekarang saya anggap sempurna, kaya, merdu jitu dan mulia.
Pengaruhnya pada bahasa Indonesia pada zaman lampau bukan sedikit. Cangkokan bahasa Arab pada bahasa Indonesia baik diteruskan, karena lebih cocok pada lidah kita, asal betul-betul mengadakan pengertian baru, yang tiada terbentuk pada kata Indonesia umum atau lokal, seperti perkataan akal, fikir dsb. Saya sendiri tiada sempat meneruskan pelajaran bahasa Arab yang saya pelajari berpuluh tahun yang silam dengan cara surau yang sederhana itu tentulah sekarang sudah melayang sama sekali. Tetapi semua perhubungan dengan Islam dan Arab dahulu di Eropa, pasti mengambil perhatian saya. Dengan mengikat pinggang lebih erat, saya ketika di Negeri Belanda membeli sejarah dunia berjilid-jilid salinan bahasa Jerman ke Belanda, karena di dalamnya ada sejarah Islam dan Arab dituliskan degan lebih sempurna dari yang sudah-sudah.
Meskipun banjir ombak asik dalam senubari saja di masa usia pancaroba dilondong hanyutkan sampai sekarang terus dihilirkan oleh kejadian "1917" perhatian saya tehadap Islam terus berjalan. Pengertian yang masih saya ingat dari tafsir Qur’an itu, tentulah tiada berarti lagi. Yang tinggal dibawah lantai kesadaran (subconciousness) ialah kesan semata-mata. Tetapi terjemahan Qur’an ke dalam bahasa Belanda dahulu beberapa kali saya tamatkan, semua buku dan diktatnya Almarhum Snouck Hurgroaje tentang Islam sudah saya baca. Baru ini di Singapura saya baca lagi terjemahan Islam ke bahasa Inggris oleh "Sales dan ahli timur Maulana Ali Almarhum".
Dengan begitu tiadalah pula saya maksudkan bahwa semua sumber itu sudah cukup buat me-obor Islam dan sejarah. Ahli sejarah Barat, Arab dan Tionghoa memang berlipat ganda lebih bisa dipercayai dari pada Ahli sejarah Hindu. Begitulah sejarah masyarakat dengan kemajuan pesawat dan ekonominya dibelakangkan kalau tiada dilupakan sama sekali. Jangan pula dilupakan, bahwa sejarah politik yang semacam itu di-tinggal-kan; tiada berseluk-beluk dan dipelantunkan dengan sejarah politik, ekonomi, dan kelasnya masyarakat. Jadi sejarah semacam itu, walaupun sejarah politik saja adalah pincang sekali.
Tiada mengherankan kalau dalam pembacaan, saya tiada mendapati sejarah yang teratur selangkah demi selangkah, tentangan masyarakat, politik, ekonomi, dan tehnik Arab, tidak saja sebelum dan ketika Muhammad SAW mengembangkan Agama Islam, tetapi juga di dalam tempo dibelakangnya, lebih dari 1300 tahun sampai sekarang. Tidak saja di tanah Arab tempat asalnya agama Islam dan negara berkelilingnya, tetapi juga ditempat mengembangnya seperti Siria, Mesir, Spanyol, Irak, Iran, (Mesopotamia), India dan Indonesia. Dalam Negara asalnya Agama Islam tumbuh dan berdahan, mendapat bentuk dan corak baru dan bentuk corak ini tentulah langsung atau menukar mempengaruhi pokok asalnya di Arabia. Teristimewa pula karena semua bangsa dari semua agama acap berkumpul di Mekah.
Sejarah Islam berurat dan diairi oleh masyarakat politik, ekonomi dan pesawat Arab asli dan akhirnya bertukar bentuk dan corak pada iklim keadaan baru di luar daerah asli, menurut pengetahuan saya masih belum ditulis. Pekerjaan semacam itu bukanlah pekerjaan sembarang ahli, boleh jadi sekali bukan pekerjaan seorang ahli yang tersambil, melainkan pekerjaan beberapa ahli yang bergabung dalam tempo yang lama, boleh jadi pula bukti yang berhubungan dengan beberapa perkara sama sekali tiada bisa diperoleh lagi. Bagaimana juga buku seperti Foundation of Christianity buat Islam masih belum lahir.
Berhubung dengan keterangan diatas maka sejarah-Islam dalam lebih kurang 1200 tahun sesudahnya Muhammad SAW yakni sejarah yang condong pada politik seperti pengangkatan Imam baru, menurut dan menurutkan partai Ali atau meneruskan pilihan yang demokratis seperti pengangkatan Abubakar, Umar, dan Usma; perbedaan mazhabnya Imam Syafi’I, Hanafi, Hambali dan Maliki satu aliran Islam ke arah kegaiban (systisisme) pada satu fatihah (Imam Gazali) dan kenyataan (rationalisme), sampai ketiadaannya Tuhan-Tuhan (atheisme), pada lain pihak (moetazaliten); pergerakan Islam yang baru kita kenal sekarang seperti Wahabi, Muhammadiya dan Ahmadiyah; semuanya ini mesti diseluk dengan sejarahnya politik, ekonomi, seperti bumi dan pesawat masyarakat Muslimin di Eropa Selatan, Afrika, Asia Barat dan Tengah diluar maksudnya buku ini dan diluar kekuasaan kesempatan saya.
Maksud tulisan saya yang ringkas ini tentulah bukan buat pengganti buku yang masih ditulis itu, maksudnya cuma buat petunjuk (suggestion). Saya bagaimana juga tak lebih berlaku dari pada itu karena kekurangan bahan bukti, lagi pula pokok perkara yang berhubungan dengan Islam, ialah ke Esaan Tuhan, sudah termasuk boleh dikatakan hampir sama sekali pada tulisan yang baru lalu.
Muhamad SAW mengakui sahnya kitab Yahudi dan Kristen. Muhammad SAW mengakui Tuhannya Nabi Ibrahim dan Musa. Tetapi Tuhannya Nabi Ibrahim dan Musa menurut Muhammad SAW itu mesti dibersihkan dari pemalsuan Yahudi dan Kristen dibelakang hari.
Memang masyarakat Arab asli membutuhkan ke-Esaan pemimpin sekurang-kurangnya sama dengan kebutuhan yang dirasa oleh Nabi Musa dan daud. Pada Muhammad SAW, bangsa Arab yang terdiri dari beberapa suku, dan menyembah bermacam-macam berhala itu mengharapkan pimpinan. Peperangan saudara yang kejam keji tiada putus-putusnya berlaku. Bangsa Arab teguh tegap, berdarah panas, pada negara yang sebagian besar terdiri dari gurun pasir dan gunung batu, kurus kering, sejuk tajam di musim dingin, panas terik di musim panas, susah gelisah mengadakan nafkah hidup sehari-hari. Perampokan dan pembunuhan adalah pekerjaan lazim sekali. Perniagaan ke lain negara dan dalam negarapun mesti dikawal dengan prajurit yang siap sedia menentang musuh ialah penyamun Badui yang rakus garang. Saudagar pada masa itu sama juga dengan serdadu, makin ramai penduduk Arab dan memang sudah ramai, makin sengit seru pertarungan suku dan suku. Makin banyak lelaki yang mati makin banyak pula kelebihan perempuan. Tiada mengherankan kalau mendapat anak perempuan dianggap sebagai malapetaka oleh rumah tangga Arab asli itu, apa lagi rumah tangga yang tak berpunya. Perempuan sudah terlampau banyak dan perempuan pada masyarakat semacam itu bukanlah makhluk yang bisa mencari nafkah diluar rumah tangga, melainkan dianggap satu makhluk penambah mulut makan. Jadi penambah kemiskinan. Kalau perempuan banyak, dibunuh. Beruntunglah perempuan kalau ada lelaki yang mampu mengawininya mengangkat dia jadi isteri yang ketiga ataupun kesekian puluh. Ditengah masyarkat semacam itu lahirlah Muhammad bin Abdullah, walaupun sukunya suku kuraisy dianggap suku tertinggi di kota Mekkah, tiadalah ia seorang anak yang dimanjakan oleh ibu bapa yang mampu. Dia malang atau memang beruntung kematian ibu bapa menjadi anak piatu dan dipelihara oleh paman Abdul Mutalib. Dari kecil sudah mengenal susah melarat di tengah-tengah masyarakat saling sengketa dan gelap gelita. Buah pikiran kita menyaksikan masyarakat semacam itu dan dalam keadaan semacam itu bisa timbul paham peragai dan bumi seperti Muhammad bin Abdullah. Tetapi memang intan itu bisa diselimuti tetapi tak bisa dicampur lebur dengan lumpur.
Makin riuh rendah bunyi sengketa dan sentak senjata disekelilingnya makin tenang teduh pikiran pemuka ini menghadapi sesuatu kesusahan atau permusahan. Lawan dan kawan sekarangpun terlampau banyak memajukan hal, bahwa Muhammad SAW seorang Nabi. Huru hara tiada bisa disangkal, tetapi tiadalah hormat saja yang memberi petunjuk, ilham dan kiasan kepada manusia. Mata yang nyalang, telinga yang nyaring, serta otak yang cemerlang di tengah-tengah masyarakat itu sendiri lebih lekas menyampaikan seseorang pada hakekat tentang pergaulan hidup manusia dari pada buku bertimbun-timbun diluar masyarakat. Pemuda Muhammad dilatih dan tersepuh oleh masyarakat Arab sendiri, undang langsung yang saling seteru dan gelap gelita itu.
Entah karena wajah parasnya, entah karena perawakan peragainya dengan langsung, entah karena cerdik kepandaiannya, entah karena semuanya, janda orang kaya Chadijah berusia 40 tahun akhirnya menjatuhkan hati dan kepercayaan pada pemuda 15 tahun lebih muda ini, sesudah berjasa bertahun-tahun. Bertahun-tahun Muhammad bin Abdullah melayani perniagaan buat janda Chadijah.
Sekaranglah baru diperoleh tempat dan tempoh mengheningkan pikiran membanding mengiaskan, mencocokkan, menyeluk belukan persoaan yang bertimbun-timbun jatuhnya pada pikiran yang acap terbang mealyang seperti terdapat dalam bangsa Arab, seperti tergambar dalam cerita 1001 malam itu. Tetapi Arab bukannya Hindu. Pikiran melayang itu selalu kembali ke tanah. Penerbangan bolak-balik di antara awang-awang dengan daratan itu bisa berhasil, bukanlah satu scientist seperti Newton tahu pendapat seperti Edison mesti bisa terbang dengan pikirannya ? Tetapi mereka terbang dengan benda yang nyata menurut undang-undang yang pasti pula.
Pada tempat yang sunyi senyap bermacam-macam di gunung diluar Mekah timbullah berkali-kali persoalan. Langit Arabia tiada diliputi awan pada malam itu, kalau diterangi oleh bulan dan bintangnya mesti menarik perhatian seseorang yang sungguh (serious, ernstig). Tak heran kalau pemuda Muhammad didesak oleh persoalan sebagai siapakah yang mengemudikan jalannya bulan dan jutaan bintang ini, yang tetap teratur ini. Siapakah yang menjatuhkan hujan yang memberi hidupnya tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia itu ? Apakah asalnya dan akhirnya manusia ini ? Tiadakah ada buat mempersatukan bangsaku, memperlihatkan seteru sengketa dan menerangi gelap gulita itu : mengangkat bangsaku jadi obor dunia ?
Newton dan Edison diberi pusaka oleh para scientist almarhum berupa perkakas dan teori berupa laboratorium dan undang perhitungan. Tetapi pemuda Muhammad hidup lebih dari 1300 tahun yang silam. Undang apakah tentang peredaran bintang atau perhubungan hawa uap dan hujan atau undang tentang kodrat, paduan dan pisahan jasmani dan rohani yang sudah diketahui ? Ahli Yunani pun belum sampai kesana, kalau ada paham yang miring kesana belum tentu paham itu sampai ke telinga Muhammad bin Abdullah.
Demikianlah Muhammad bin Abdullah mesti mencoba jawab dengan banding membanding pengalaman dan pengetahuannya pada mana jauh lebih tinggi, dari pada yang dikenal oleh bangsanya dikelilingnya.
Berkali-kali sudah perdagangan dilakukan (dengan karavan kalifah) ke Siria, barangkali juga sampai ke Mesir, ke Arabia Selatan tak mustahil sampai ke Mesopotamia. Cantumkanlah d imata pembaca seorang pemuda pendiam, mata sering melayang tinggi tetapi cepat bisa menaksir barang dan uang dimukannya, kening lebar dan tinggi menandakan kecondongan pikiran pada filsafat, tetapi juga menyaring apa yang praktis bisa dijalankan. Bibir yang menandakan kemauan keras dan juga mahir lancar kalau berkata, perawakan sedang, liat cepat tahan tangkas dan berkali-kali dalam perjalanan jauh berbahaya mendapat latihan dalam perjuangan. Penghilatan pada puluhan negara dan negeri biadab setengah adab dan pekerjaan tawar menawar dengan saudagar bermacam-macam bangsa dan bahasa; percakapan dengan lawan kawan, tua muda dalam usia pancaroba dipuluhan negara dan negeri itu, semua itu mendidik penyair dan pemimpin pembesar negara dan Nabi. Huruf dan sekolah tak bisa memberi bahan hidup semacam itu, tetapi bahan hidup semacam itu bsa memberi kesempatan pada Muhammad bin Abdullah menimbulkan huruf dan sekolah baru. Tidak semuanya orang bersekolah, bisa menjadi pemimpin Tuhan, tetapi buat seseorang pemimpin Tuhan tiadalah sekoah saja jalan buat menyampaikan maksudnya buat melaksanakan sifatnya.
Dunia Arab berpenduduk sedang ramainya terus menerus bertarung diantara suku dan sukunya, belum pernah dijajah dijahanamkan bangsa Asing, sedikit dikenal oleh dunia luarnya, sudah sampai ke tingkat persatuan satu bangsa satu bahasa dan satu pemimpin.
Tiadalah sekali mengherankan kalau Muhammad bin Abdullah tertarik oleh tuhan Esanya, Nabi Ibrahim, Musa dan Daud. Disini Tuhan itu lebih terang ke Esaan-nya pada pertaruangan lahir batin yang seru sengit yang mesti dijalankan dengan jasmani dan rohani yang mesti dipimpin oleh satu kemauan, maka kesangsian atas ke Esaannya Tuhan, pemimpin yang Maha Tahu dan Maha Tahu itu bisa menewaskan si petarung, Satu Tuhan itulah yang dibutuhkan oleh Arabia. Ketika Muhammad bin Abdullah yang buta huruf itu cuma sedikti tahu tentang agama Kristen, dikatakan oleh mereka bahwa Muhammad bin Abdullah mendapat pengetahuan itu dari mulutnya monikkan atau rahib dan setengah ulama Kristen. Mereka lupakan keterangan mereka sendiri bahwa Muhammad bin Abdullah sesudah memasuki gereja Katholik di Asia Barat ia berkata :"Ini cuma rumah berhala lain". Sekarang pun pada abad kedua puluh ini kalau orang memasuki gereja Katholik di Ruslan atau Rome, di Jerman atau di Indonesia, kalau orang melihat patungnya nabi Isa dan ibunya maryam yang dipuja dan tak mengherankan kalau orang netral mendapat kesan seperti kesan memasuki rumah berhala Hindu atau Budha. Buat Muhammad SAW Tuhan semata-mata rohani. Tuhan yang semata-mata rohani yang tiada dipatungkan lagi itu baru didapat sesudah Luther dan Calvin. Jadi sesudah lebih kurang 1500 tahun Nabi Isa lahir atau sesudah 900 tahun nabi Muhammad wafat. Dalam gereja Protestan kita tak lihat lagi patung yang seolah-olah mencoba mempengaruhi manusia dengan perasaan belaka; kasihan pada nabi Isa yang tergantung dipakukan tangannya pada palang gantungan itu oleh musuhnya Yahudi Jahanam itu. Jadi pada Protestant nyata pengaruh Islam buat seseorang yang tiada digelapi oleh dogma (kepercayaan) agamanya sendiri. dengan Yahudi Muhammad bin Abdullah menganggap Tuhan itu semata-mata rohani dan berada dimana-mana. Seseorang Muslim bisa bersambung langsung dengan Dia, tiada perlu memakai kasta Rabbi atau pendeta sebagai perantaraan atau sebagai tengkulak. Kelangsungan perhubungan manusia dan Tuhan itulah yang menjadi salah satu perkara buat Protestant umumnya, Cromwell dan tentaranya khususnya ketika berperang dengan partai Katholik dan raja-raja Katolik. Ini terjadi juga sesudah lebih kurang seribu enam ratus lima puluh (1650) tahun sesudah Nabi Isa wafat atau lebih kurang 1000 tahun sesudah Nabi Muhammad wafat. Pun disini nyata buat orang yang berpikiran objectief (tenang) pengaruhnya Islam atau Nasrani seperti juga pada Yahudi.
Jadi agamanya Nabi Isa dan Nabi Musa dijalankan pada masa perjalannya nabi Muhammad bin Abdullah di Asia Barat itu tiadalah diambil bulat mentah dengan tiada kritik semata-mata. Tidak saja Muhammad bin Adullah mengambil pokok besarnya agama Yahudi dan Kristen, tetapi pada kemudian harinya Yahudi dan Nasrani walaupun resminya tak mau mengaku terus terang mengambil sifat baru dari Islam. Demikianlah pada Muhammad SAW "ketunggalan" Tuhan itu ke Esaan Tuhan itu sampai ke puncak tak ada kesangsian seperti melekat pada agama Nasrani pada masa Muhamad SAW. Tentangan, terhadap agama Nasrani itu dikeraskan dan dijelaskan pada satu Juz yang pendek, tetapi dianggap terpenting sekali oleh Muslimin: bahwa Tuhan tunggal tak memperanakkan (Nabi Isa) dan tidak diperanakan (Qul huallahuahad …………….dsb).
Karena Muhammad SAW yang mendapatkan ilham tentangan ke Esaan Tuhan yang sempurna dan kesamaan manusia dan manusia lain terhadap Tuhan itu yang masih belum terang benderang buat semua bangsa Yahudi pada zaman nabi Ibrahim, lebih-lebih pada masa Nabi Sulaiman dan kemudiannya tiada terang pula pada Kristen, Katholik, Anatolia atau Rumawi di masa Muhammad SAW, tentulah semestinya Muhammad SAW Nabi yang terbesar dan terakhir but monotheisme, kalau Albert Einstein menyempurnakan teori relativity maka orang tiada berkeberatan menamainya teori itu teori Einstein. Adakah ke Esaan yang lebih pasti dan persamaan manusia dan manusia terhadap Tuhan lebih nyata dari pada agama Islamnya Muhammad SAW ? Juga Nabi Isa mengakui dirinya anak Tuhan dimuka Rabbi dan mengakui dirinya Rajanya Yahudi buat negara 1000 tahun dimuka Pilatus ? Adakah salahnya kalau Muhammad SAW mengaku pesuruh rasulnya tuhan yang terakhir dan terbesar ?
Kepercayaan pada Allah sebagai Tuhannya yang Esa Muhammad sebagai rasulnya dan persamaannya manusia terhadap Tuhan, belum cukup buat mempersatukan sekalian suku Arab yang saling seteru sengketa dan peperangan terus menerus itu. Malah hal itu menimbulkan ejekan kebencian dan caci makian terhadap Muhammad yang oleh penduduk Mekah diketahui sebagai anaknya Adullah dan Aminah. Sama siapakah mereka Arab yang galak ganas itu akan takut dan apakah dunianya berbuat baik di dunia ini kalau sesudah mati semua perkara perhubungan dengan manusia itu berhenti sama sekali? Malah lebih baik jadi orang kuat, kebal, piawai pendekar, berani, jahat, perampok atau apa saja asal bisa dapatkan harta buat kesenangan, perempuan buat permainan dan laki-laki buat hamba sahaya. Di dunia fana inilah mesti dicari puncak kesenangan dengan mendapatkan puncak kekayaan dan kekuasaan, baik dengan jalan halal atau haram. Demikian satu pemikir luhur merasa perlu keterusannya hidup. Tidak didunia fana ini melainkan pada dunia baka pada akhirat. Dengan begitu perlu pula ada jiwa terkhusus yang bertiang dalam jasmani kita. Jasmani dan jiwa itulah kelak sesudah hari kiamat akan dibangunkan kembali dari matinya. Jasmani dan jiwa yang hidup kembali itu akan ditimbang kebaikan dan keburukannya, yang berdosa akan masuk api neraka dan yang saleh akan masuk surga dikerubungi oleh nikmat tak terhingga banyaknya ragam dan lazatnya ditempat permai damai di antara puteri bidadari cantik molek dan manis bagus parasnya, ratusan ribuan banyaknya yang taat saleh, terutama yang mati sahid akan mendapat upah yang kekal dan luhur itu. Kalau kita peramati gurun pasir dan gunung batu Arabia, peramati wataknya Badui sekarang dan gambarkan orang Arab dan Badui semasa nabi Muhammad maka surganya orang Islam itu surga yang tidak sejuk dingin seperti Nirwananya Budha atau suci seperti surganya nabi Isa, maka surga Islam itu kuat seperti kutup Utara menarik jarum pedoman, sebelum sampai ke surga djanatunna’im itu, sesudah Muhammad SAW wafat. Arabia dan Badui yang sudah bersatu itu mendapatkan surga dunia di Siriya, Mesir, Spanyol, Iran dan India. Banjirnya para calon syahid yang mengalir dari Arabia. Tuhan itu ialah Allah dan Muhammad itu ialah Rasulnya. Tiada satu negara dan bangsapun beratus tahun bisa tahan. Begitu cocok surga Islam dan mati sahid dengan masyarakat dan peragai Arab.
Allah itu menurut Logika tentulah tiada bisa "Maha Kuasa" kalau tidak segenap umat manusia, segenap jam dan detik dapat menentukan nasib manusia. Segenap detik dia bisa perhatikan matahari berjalan, bintang dan bumi beredar, setiap detikpun tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia di matikan, sebaliknya manusia janganlah takut menghadapi mara bahaya apapun juga, kalau Tuhan Yang Maha Kuasa itu belum lagi memanggil. Di dunia Islam, hal ini dinamai takdir Tuhan. Di dunia barat hal ini dikenal sebagai pre-destination.
Calvin bapaknya Mahzap Protestant pada abad ke 17 juga mengemukakan hal ini. Oliver Cromwell dan tentaranya di Inggris diakui paling nekat tunggang oleh sejarah Barat, juga mengikut kepercayaan ini, pun disini tak bisa dibantah pengaruhnya Islam pada dunia Kristen.
Memang pemikir yang ulung consequent yang mengesakan Tuhan mesti mengesakan kekuasaannya Tuhan itu. Kalau seketika satu saja kekuasaan dikurangi dipindahkan pada anaknya seperti pada nabi Isa, (anaknya Tuhan) atau Maryam, dan sedetik saja kekuasaan si Atom itu bisa dipegang diluar Tuhan dengan tidak izinnya Tuhan, maka kekuasaan Tuhan itu tiada absolute sempurna lagi. Walaupun si Atom dalam sedetik kalau bisa dikurangi maka kesempurnaannya dikurangi pula bukan?
Itulah maka saya anggap bahwa Agama Monotheisme nabi Muhammad yang paling consequent terus lurus. Maka itulah sebabnya menurut logika maka Muhammad yang terbesar diantara nabinya monotheisme. Kaum Kristen boleh memajukan kedudukan, tingginya kaum ibu maka tingginya kasih sayang dan ta’at setia pada dasar sebagai pusaka dari Nabi Isa.
Tetapi pada masyarakat Arab dimana perempuan tak bisa diangkat ke tempat yang lebih tinggi dari yang dilakukan oleh Muhammad SAW. Tak sedikit ahli sejarah Barat yang mengakui hal ini kalau lama dibelakang wafatnya Nabi Muhammad perempuan dikudungi, dibungkus atau ditimbun-timbunkan ke dalam haramnya Sultan atau Muslim kaya raya buat melepaskan nafsu lelaki, maka itu adalah berhubungan rapat pula dengan keadaan masyarakat Arab. Perkara kasih sayang Muhammad SAW juga seperti nabi Isa berhak mempunyai. Nabi Muhammad berada dalam masyarakat sebesarnya, sebagai pemimpin propaganda, pertarungan peperangan dan masyarakat.
Sedangkan nabi Isa tinggal melayang diatas langit propaganda saja tak mengatur peperangan ekonomi, politik ataupun sosial. Sebab itu lebih gampang memegang dasar kasih sayang itu.
Tetapi Muhammad dengan memaafkan yang dahulunya mau menewaskan jiwanya, mengubah musuhnya itu menjadi pengikut, hambanya dianggapnya saudara kandungnya, bukankah pula kaum Kristen sendiri yang mendapat kedudukan tinggi sekali dibawah itu dengan kaum Nasrani dibawah Rumawi yang berkebudayaan tertinggi pada zaman purbakala itu. Begitu juga dengan teguh tegap memegang dasar itu nabi Muhammad tiada ketinggalan. Ketika seluruh Mekah memusuhi, mengancam jiwanya, dan dalam keadaan begitu menewaskan harta dan pangkat kalau memperhatikan propagandannya nabi Muhammad bersabda: Walaupun di sebelah kiri ada bintang dan di sebelah kanan ada matahari yang melarang, saya mesti meneruskah suruhan Tuhan.
Tetapi semua perkara ini yakni kedudukan kaum isteri dalam masyarakat, belas kasihan kepada semua manusia, taat setia pada dasar sendiri itu, ada lebih rapat berhubungan dengan masyarakat politik ekonomi, pesawat dan iklim dari pada dengan kepercayaan semata-mata, hal ini adalah diluar maksud tulisan ini. Yang dimajukan disini ialah perkara kepercayaan pada ke Tuhanan umumnya dan ke Esaan Tuhan itu terkhususnya. Sekali lagi disoalkan disini, bahwa pada Islam ke Esaan itu tentangan banyak dan sifatnya sampai ke puncak.
Sebab itu pula maka pertentangan dengan ilmu pasti umumnya, madilog terkhususnya sampai ke puncak pula. Pada permulaan buku ini perkara itu sudah dilaksanakan Maha Keesaan Dewa Rah. Pembaca dipersilahkan membaca bagian itu sekali lagi. Sarinya tulisan itu kalau diperhubungkan dengan keesaan Tuhan ialah kalau seperseribu detik saja Yang Maha Kuasa itu membatalkan bumi kita ini menarik matahari dan meletus serta hancur luluhlah kita ke jurusan matahari yang panas terik itu. Kalau sekiranya seperseribu satu detik saja Yang Maha Kuasa itu bisa membatalkan undang tolak tariknya sekalian bintang matahari dan bumi di Alam Raya ini seperti semua kereta diperhentikan dalam satu kota pada satu saat, maka kita manusia, hewan dan benda yang sekarang lekat pada bumi ini akan tarikan bumi akan terpelanting ke awang-awang terus menerus terbangnya.
Jadi menurut Madilog Yang Maha Kuasa itulah bisa lebih kuasa dari undang alam. Selama Alam ada dan selama Alam Raya itu ada, selama itulah pula undangnya Alam Raya itu berlaku. Menurut undang Alam Raya itu bendanya itulah yang mengandung kodrat dan menurut undang itulah caranya benda itu bergerak berpadu, berpisah, menolak dan menarik dan sebagainya. Kodrat dan undangnya yang berpisah sendirinya tentulah dikenal oleh ilmu bukti. Berhubungan dengan ini maka Yang Maha Kuasa jiwa terpisah dari jasmani, surga atau neraka yang diluar Alam Raya ini tiadalah dikenal oleh ilmu bukti, semuanya ini adalah diluar daerahnya Madilog. Semuanya itu jatuh ke arah kepercayaan semata-mata. Ada atau tidaknya itu pada tingkat terakhir ditentukan oleh kecondongan persamaan masing-masing orang. Tiap-tiap manusia itu adalah merdeka menentukannya dalam kalbu sanubarinya sendiri. Dalam hal ini saya mengetahui kebebasan pikiran orang lain sebagai pengesahan kebebasan yang saya tuntut buat diri saya sendiri buat menentukan paham yang saya junjung.
________________________________________

Teori Modernisasi dan Teori Dependensi

Judul : Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi
Pengarang : Mansour Fakih
Penerbit : INSISTPress
Tahun terbit : 2008
Bagian Buku : Teori Modernisasi dan Teori Dependensi
Isi buku
Latar belakang lahirnya teori ini adalah bentuk respons kaum intelektual terhadap perang dunia yang bagi kalangan evolusi dianggap jalan menuju perubahan. Teori modernisasi yang lahir disaat memasuki Perang dingin menjadikan teori ini terlibat perperangan ideologi(konteks perang dingin) . Dalam konteks sejarah lahirnya teori modernisasi merupakan cara kaum kapitalis untuk membandung sosialisme yang sedang berkembang pasca perang dingin. Teori ini pada merupakan gagasan tentang perubahan sosial yang kemudian menjadi ideologi yang disebabkan oleh dukunan dana dan politikyang luar biasa besarnya dari pemerintahan, organisasi dan pihak swasta di Amerika Serikat.
Teori modernisasi merupakan gerakan sosial yang bersifat revolusioner, kompleks, sistematik yang mempengaruhi manusia melalui proses yang bertahap untuk menuju hegemoni dan bersifat progresif. Namun teori modernisasi ini tentunya banyak mengalami kekurangan dimana lambatnya pembangunan dan adanya ketergantungan dari negara dunia ketiga, khususnya di Amerika Latin. Sehingga muncullah teori dependensi (ketergantungan) yang memiliki saran yang radikal, karena teori ini berada dalam paradigma neo-Marxis yang mengkritik teori modernisasi yang tidak menyelesaikan permasalahan mengenai keterbelakangan. Teori ini tidak saja mengecam teori modernisasi tetapi juga memberikan perspektif intelektual alternatif tang berakar pada dunia ketiga dan berfungsi sebagai katalis dalam perkembangan teori pembangunan selanjutnnya.
“Ketergantungan merupakan “situasi yang mengkondisikan”, yang didalam ekonomi sekelompok negara dientukan oleh pembangunan dan perkembangan kelompok lain. Hubungan saling ketergantungan antara atau lebih sistem perekonomian, atau antara perekonomian iu dan sistem perdagangan dunia menjadi hubungan ketergantungan bila beberapa negara dapa berkembang hanya sebagai bayangan perkembangan negara dominan, yang mungkin memiliki pengaruh positif atau negatif pada pembangunan mereka berikutnya.” (Dos Santos 1970 : 231 )
Pembahasan.
Teori modernisasi merupakan cara pandang negara modern terhadap dunia ketiga yang terbelakang, yang mengupayakan pembangunan namun teori kemudian hanya menjadi kolonialis baru dimana teori ini tidak menyelesaikan keterbelakangan yang di alami oleh amerika latin dan dunia ketiga. Secara kasat mata dapat dikatakan telah terjadi proses homogenisasi budaya dunia. (fastfood) dengan hanya mencontoh (akulturasi) atau melakukan “cultural borrowing” (westernisasi). Hal ini sejalan dengan aliran pemikiran yang berakar pada perspektif fungsionalisme maka aliran modernisasi memiliki ciri-ciri dasar antara lain: ”Sumber perubahan adalah dari dalam atau dari budaya masyarakat itu sendiri (internal resources) bukan ditentukan unsur luar”. Teori ini melupakan kultur yang berkembang di dunia ketiga dan lebih banyak mengacu pada kepentingan negara amerika serikat dan negara maju lainnya.
Munculnya teori dependensi diupayakan agar dunia ketiga bisa mandiri dan bisa berkembang tanpa adanya intimidasi negara maju. Teori dependensi mewakili “suara negara-negara pinggiran” untuk menantang hegemoni ekonomi, politik, budaya dan intelektual dari negara maju. Menurut Cardoso sebagai tokoh utama teori Dependensi Baru, negara Dunia Ketiga tidak lagi hanya semata bergantung pada asing, tetapi sebagai aktor yang aktif yang secara cerdik berusaha untuk bekerja sama dengan modal domestik dan modal internasional. Konsep ini dapat menjelaskan sekalipun dalam era globalisasi wajah lain dari kapitalisme internasional telah melakukan penetrasi kultural ke segala mata angin dunia, maka seharusnya ekspresi kebudayaan dunia akan bermuka tunggal dalam satu kontrol. Seluruh ekspresi kebudayaan termasuk ekspresi simboliknya akan mengacu pada ekspresi dominan dalam nama pasar. Tidak ada celah lagi untuk menjadi independen. Namun kenyataannya masyarakat secara cerdik memanfaatkan intrusi pasar itu menjadi terobosan identitas.
Kesimpulan
Kita mampu mengetahui 2 teori yang bertolak belakang ini, dan memang tidak ada teori yang sempurna. Teori modernisasi yang di penuhi unsur kepentingan negara maju yang sejogyanya dilahirkan untuk menghapus keterbelakangan di dunia ketiga telah menjadi kolonialis baru yang menghegemoni dunia ketiga dengan unsur, budaya dan prilaku dari negara maju. Lahirnya teori dependensi yang merupakan “suara pinggiran” di harapkan mampu menghapus keterbelakangan dan meningkatkan kemajuan di dunia ketiga serta hidup seimbang dengan negara maju yang selama ini mempengaruhi surplus pasar.

Referensi lain :
Hettne, Bjorn. 2001.Teori pembangunan dan tiga dunia.Gramedia, Pustaka utama. Jakarta