Pengertian Teori Politik
Untuk dapat memahami teori politik secara spesifik, maka pada
bahasan ini menempatkan metodologi politik sebagai dasar memahami teori politik
dengan cara :
1. Proses
pembentukan teori politik melalui pengamatan berbagai fenomena politik yang
kemudian digeneralisasi secara empirik.
2. Mengemukakan
sifat-sifat dari teori politik yang berdasarkan pada ciri struktural dan ciri
substantif teori politik yang dapat menunjukkan sifat empirik.
3. Fungsi
teori politik yang digunakan untuk membuat peramalan dan analisis di bidang
politik.
4. Pengaktifan
fungsi teori politik akan dapat menempatkan peranan teori politik dalam sistem
politik dan hubungan di antara sistem politik.
Pembagian Teori Politik
Membahas tentang lingkup
teori politik yang meliputi :
1. Teori
politik valutional atau teori politik yang mengandung nilai meliputi:
2. Filsafat
politik yang digunakan untuk mencari kebenaran dan kebijakan.
3. Teori
politik sistematis yaitu merealisir norma-norma yang sudah ada dalam
program-program politik.
4. Ideologi
politik.
5. Teori
politik non valutional atau teori politik yang tidak mengandung nilai. Dan pada
umumnya teori ini biasanya digunakan oleh penguasa yang status quo.
Hubungan Teori Politik
dengan Ilmu Sosial lainnya
membahas hubungan teori
politik dengan ilmu-ilmu sosial lainnya.
1. Hubungan
teori politik dengan Sejarah
2. Hubungan
teori politik dengan Filsafat
3. Hubungan
teori politik dengan Antropologi
4. Hubungan
teori politik dengan Sosiologi
5. Hubungan
teori politik dengan Ekonomi.
Hubungan ini menunjukkan
bahwa setiap ilmu pasti saling membutuhkan untuk dapat memecahkan masalah
kehidupan manusia dalam berbagai bidang.
Perkembangan Teori
Politik
membahas tentang
perkembangan teori politik dilihat dari sudut pendekatan sebagai berikut :
1. Pendekatan
Tradisional yang memfokuskan perkembangan teori politik dari sudut kelembagaan
politik seperti:
• Sifat dari Undang-Undang Dasar
• Kedaulatan
• Kedudukan dan kekuasaan lembaga-lembaga
kenegaraan formal.
2. Pendekatan
perilaku dalam perkembangan teori politik yang memfokuskan analisis pada
prilaku pemegang lembaga.
3. Pendekatan
Pasca Perilaku dalam teori politik yang dalam analisis politik menggunakan
teori sistem politik dengan aliran struktural fungsional.
4. Pendekatan
Marxis dan perkembangan teori politik yang dominan menganalisis konflik politik
yang berdasarkan pada pertentangan kelas dan teori politik yang dikembangkan
yaitu ekonomi - politik.
Teori Politik Zaman
Klasik
Teori Politik Socrates
1. Kepribadian
politik Socrates sebagai seorang teoritikus politik yang berupaya jujur, adil
dan rasional dalam hidup kemasyarakatan dan mengembangkan teori politik yang
radikal. Namun keinginan dan kecenderungan politik Socrates sebagai teoritikus
politik membawa kematian melalui hukuman mati oleh Mahkamah Rakyat (MR).
2. Metode
Socrates yang berbentuk Maieutik dan mengembangkan metode induksi dan definisi.
3. Pada
sisi lain Socrates memaparkan etika yang berintikan budi yakni orang tahu
tentang kehidupan dan pengetahuan yang luas. Dan pada akhirnya akan menumbuhkan
rasa rasionalisme sebagai wujud teori politik Socrates.
Teori Politik Plato
1. Filsafat
politik yang diuraikan oleh Plato sebagai cerminan teori politik. Dalam teori
ini yakni filsafat politik tentang keberadaan manusia di dunia terdiri dari
tiga bagian:
· Pikiran
atau akal
· Semangat/keberanian
· Nafsu/keinginan
berkuasa.
2. Idealisme
Plato yang secara operasional meliputi:
· Pengertian
budi yang akan menentukan tujuan dan nilai dari pada penghidupan etik.
· Pengertian
matematik.
3. Etika
hidup manusia yaitu hidup senang dan bahagia dan bersifat intelektual dan
rasional.
4. Teori
tentang negara ideal.
5. Teori
tentang asal mula negara, tujuan negara, fungsi negara dan bentuk negara.
6. Penggolongan
dari kelas dalam negara.
7. Teori
tentang keadilan dalam negara.
8. Teori
kekuasaan Plato.
Teori Politik
Aristoteles
1. Teori
politik yang bernuansa filsafat politik meliputi:
• Filsafat teoritis
• Filsafat praktek
• Filsafat produktif
2. Teori
negara yang dinyatakan sebagai bentuk persekutuan hidup yang akrab di antara
warga negara untuk menciptakan persatuan yang kukuh. Untuk itu perlu dibentuk
negara kota (Polis).
3. Asal
mula negara. Negara dibentuk berawal dari persekutuan desa dan lama kelamaan
membentuk polis atau negara kota.
4. Tujuan
negara harus disesuaikan dengan keinginan warga negara merupakan kebaikan yang
tertinggi.
5. Bentuk
pemerintahan negara menurut Aristoteles diklasifikasi atas:
- 3
bentuk pemerintah yang baik
- 3
bentuk pemerintah yang buruk.
6. Aristoteles
berpendapat sumbu kekuasaan dalam negara yaitu hukum.Oleh itu para penguasa
harus memiliki pengetahuan dan kebajikan yang sempurna. Sedangkan warga negara
adalah manusia yang masih mampu berperan.
7. Revolusi
dapat dilihat dari faktor-faktor penyebab dan cara mencegahnya.
Teori Politik Zaman
Pertengahan
Teori Politik Agustinus
1. Negara
sekuler dan negara Tuhan. Negara sekuler dianggap sebagai penyelewengan oleh
para penguasa yang arif dan bijaksana sehingga kekuasaan bagaikan keangkuhan
dengan berbagai kejahatan. Sedangkan negara Tuhan menghargai segala sesuatu
yang baik dan mengutamakan nilai kebenaran.
2. Perkembangan
negara sekuler dalam bentuk negara modern dimana penguasa berupaya untuk
menggunakan cara paksa menurut kehendak pribadi. Sedangkan perkembangan negara
Tuhan didasarkan atas kasih Tuhan.
3. Masalah
politik negara sekuler yang membawa ketidakstabilan dari konflik kepentingan
yang dominan, rakus kekuasaan, ketidakadilan dalam pengadilan, peperangan.
4. Keadilan
politik dalam negara Tuhan karena ditopang oleh adanya nilai kepercayaan dan
keyakinan tentang:
· Tuhan
menjadi raja sebagai dasar negara
· Keadilan
diletakkan sebagai dasar negara
· Kehidupan
warga negara penuh kepatuhan
· Penguasa
bertindak selaku pelayan dan pengabdi masyarakat.
Teori Politik Thomas
Aquinas
1. Tentang
pembagian negara baik dan negara buruk yang menerapkan sumber teori politik.
2. Tujuan
negara yang diidentik dengan tujuan manusia dalam hidup yakni mencapai
kemuliaan abadi dalam hidup. Untuk mencapai kemuliaan abadi maka diperlukan
pemerintah yang berbentuk Monarkhi.
3. Dalam
negara diperlukan adanya hukum abadi yang berakar dari jiwa Tuhan yang mengatur
alam semesta dan hukum alam manusia untuk merasionalkan manusia mentaati hukum.
Hukum positif yang merupakan pelaksanaan hukum alam dan untuk menyempurnakan
pikiran manusia maka diperlukan Hukum Tuhan.
Teori Politik Marthen
Luther
1. Teori
politik reformasi yakni kebebasan politik dengan cara membatasi kekuasaan raja
dan kebebasan diserahkan pada rakyat.
2. Kekuasaan
raja-raja diperjelas dan tidak diperlukan adanya campur tangan gereja atas
unsur negara. Menempatkan kekuasaan negara lebih tinggi dari kekuasaan gereja.
3. Kekuasaan
Tuhan atas manusia bersifat langsung dan tidak melalui perantara. Pada sisi
lain dikatakan gereja yang sejati yaitu gereja yang didirikan manusia
Teori Politik Zaman
Pertengahan
Teori Politik Ibnu
Khaldun
1. Teori
tentang negara yang dikategorikan atas pengertian pemerintah manusia dan
keterbatasan manusia dalam negara yang disebut negara modern.
2. Setiap
warga negara perlu memiliki Askabiyah untuk menumbuhkan kesatuan dalam negara.
Untuk itu dikembangkan teori politik askabiyah dan rasa keagamaan oleh pemimpin
negara.
3. Perkembangan
negara harus didasarkan pada solidaritas dengan keyakinan agama untuk dapat
menstabilkan negara. Hal ini perlu didukung oleh penguasa yang memiliki
perangkat dominasi pemerintah dan kekuasaan untuk mengatasi manusia-manusia
yang memiliki sifatsifat kebinatangan.
4. Untuk
mempertahankan negara maka diperlukan teori pedang dan teori pena dalam
menjalankan kekuasaan negara.
Teori Politik
Machiavelli
1. Bentuk
negara yang meliputi negara republik dan monarkhi. Selanjutnya Monarkhi dibagi
atas dua yaitu Monarkhi Warisan dan Monarkhi Baru.
2. Tujuan
negara yaitu memenuhi berbagai kebutuhan warga negara selama negara tidak
dirugikan karena negara juga memiliki berbagai kepentingan dan kepentingan
utama.
3. Kekuasaan
negara merupakan alat yang harus digunakan untuk mengabdi pada kepentingan
negara. Oleh karena itu sumber kekuasaan adalah negara.
4. Dalam
hal penyelenggaraan kekuasaan negara membutuhkan kekuasaan, wujud kekuasaan
fisik, kualitas penguasa untuk mempertahankan kekuasaan negara, maka diperlukan
militer.
5. Penguasa
yang ideal yaitu penguasa militer, hal ini digambarkan dalam teori politik dan
etika Machiavelli sebagai dasar nasionalisme.
Teori Politik Liberalis
1. Pengertian
dan faham liberal menunjuk pada kebebasan warga negara untuk memenuhi kebutuhan
hidup bidang politik ekonomi, sosial dan budaya.
2. Liberalisme
sebagai faham kenegaraan menekankan pada kebebasan yang didasarkan pada faktor
alamiah, moral, agama, akal kebaikan, kemajuan, sekularisme, toleransi.
3. Pada
sisi lain liberalisme sebagai sistem politik didasarkan atas negara dan
kemerdekaan negara.
4. Unsur-unsur
demokrasi liberal juga merupakan hal yang mendasar untuk difahami dalam
berbagai sistem politik. Oleh karena itu perwujudan demokrasi liberal dalam
negara harus mengutamakan kebebasan warga negara. Hal ini dapat terealisir dan
tergantung pada model liberalisme dalam struktur kekuasaan.
Teori Politik Modern
Teori Politik Thomas
Hobbes
1. Pengaruh
situasi politik pada masa sistem politik absolut di bawah kekuasaan Charles I
dan Charles II di Inggris, kemudian Hobbes menulis Buku Decove 1642 dan
Leviathan 1951.
2. Runtuhnya
kekuasaan Absolute sebagai akibat dari petentangan antara cendikiawan dengan
raja-raja dalam hal pembatasan kekuasaan raja yang menimbul teori politik
liberal. 3. Thomas Hobbes mengemukakan teori politik State Of Nature yakni
manusia yang satu menjadi lawan terhadap manusia lain. Keadaan ini disebut In
Abstracto yang memiliki sifat; a) bersaing, b) membela diri, c) ingin
dihormati.
3. Untuk
menghindari kematian, Hobbes mengemukakan teori perjanjian sosial untuk merubah
bentuk kehidupan manusia dari keadaan alamiah ke dalam bentuk negara atau
Commen Wealth.
4. Hobbes
sebagai seorang filosof ditandai dengan adanya keinginan untuk memperoleh
kenikmatan hidup dalam hal materi. Oleh sebab itu dia disebut filosof yang
materialistis.
5. Pada
sisi teori politik dan teori kekuasaan ini digambarkan oleh Hobbes dalam buku
Leviathan. Namun dari segi praktis teori politik Hobbes dominan berlaku pada
saat sekarang.
Teori Politik John Locke
1. Kegiatan
semasa hidup John Locke yang mampu berkarya dalam bidang teori politik ditulis
dalam buku TWO TREATISES ON CIVIL GOVERNMENT.
2. State
of Nature juga merupakan karya teori politik yang beda dengan Hobbes. John
Locke menekankan bahwa dalam state of nature terjadi:
• Kebingungan
• Ketidak
pastian
• Ketidak
aturan
• Tidak
ada kematian.
3. Pada
sisi lain Locke mengemukakan hak-hak alamiah sebagai berikut:
• hak
akan hidup
• hak
atas kebebasan dan kemerdekaan
• hak
memiliki sesuatu.
4. Konsep
perjanjian masyarakat merupakan cara untuk membentuk negara. Oleh karena itu
negara harus mendistribusi kekuasaan kepada lembaga:
• legislatif
• eksekutif
dan yudikatif
• federatif
5. Dalam
hal bentuk negara Locke membagi atas:
• Monarkhi
• Aristokrasi
• Demokrasi
6. Dan
tujuan negara yang dikehendaki Locke yaitu untuk kebaikan ummat manusia melalui
kegiatan kewajiban negara memelihara dan menjamin hak-hak azasi manusia. Dan
pada akhirnya Hobbes dan Locke memiliki perbedaan dalam hal teori perjanjian
sosial.
Teori Politik
Montesquine
1. Montesquieu
terkenal dengan dunia ilmu pengetahan tentang negara, hukum dan kemudian dia
mengemukakan state of nature yang diartikan dalam keadaan alamiah kualitas
hidup manusia rendah.
2. Teori
politik Trias Politika yang dikemukakan oleh Montesquieu merupakan landasan
pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik yang menekankan adanya CHEK
AND BALANCE terhadap mekanisme pembangian kekuasaan.
3. Demokrasi
yang dibentuk yaitu demokrasi liberal yang masih mengalami kekurangan. Untuk
memantapkan dan menyempurnakan teori demokrasi liberal maka dibutuhkan berbagai
unsur-unsur demokrasi liberal untuk mengukuhkan Montesquieu sebagai pencetus
demokrasi liberal.
Teori Kekuasaan
Teori Kekuasaan Tuhan
1. Kekuasaan
Tuhan yang tidak rasional karena penguasa menganggap diri mendapat kekuasaan
dari Tuhan dan menempatkan diri sebagai wakil Tuhan di dunia. Pada sisi lain,
terdapat teori kekuasaan Tuhan Rasional yang beranggapan bahwa seorang penguasa
yang dinobatkan menjadi penguasa karena kehendak Tuhan.
2. Dalam
teori kekuasaan Tuhan, keadilan dijadikan dasar negara Tuhan untuk mengatur
kehidupan warga negara. Dalam kehidupan warga negara menurut teori kekuasaan
Tuhan diperlukan adanya kebebasan bagi warga negara dan ada batas-batas
kekuasaan dari para penguasa.
Teori Kekuasaan Hukum
teori politik hukum yang
dominan mengutarakan kegiatan-kegiatan penguasa yang harus berdasarkan hukum
yang disebut Rule of Law.
1. Perkembangan
teori kekuasaan hukum menurut Thomas Aquiras, John Locke, Krabe, Krenen Berg.
2. Kebaikan-kebaikan
teori kekuasaan hukum meliputi:
• Penguasa
menjalankan kekuasaan sesuai UUD
• Penguasa
berkuasa sesuai hukum
• Penguasa
berupaya menerapkan open manajemen
• Pers
yang bebas sesuai dengan UUD Negara
• Adanya
kepastian hukum dalam sistem demokrasi
• Pemilu
yang bebas dan rahasia
• Setiap
warga negara diikutkan dalam mekanisme politik
• Setiap
warga negara sama di depan hukum
• Diperlukan
pengawasan masyarakat
3. Kelemahan-kelemahan
dari teori kekuasaan hukum apabila penguasa sudah menggunakan kekuasaan
semena-mena maka pada saat itu teori kekuasaan hukum menjadi lunak.
Teori Kekuasaan Negara
1. Sifat
memaksa dari kekuasaan negara. Karena setiap negara dalam bentuk negara selalu
menggunakan paksa pada rakyat untuk kepentingan penguasa dan kepentingan
rakyat.
2. Sifat
menopoli dari kekuasaan negara dalam bentuk menetapkan tujuan bersama.
Negaralah yang menentukan hidup matinya warga negara dan pengelompokan warga
negara dalam berbagai organisasi.
3. Sifat
mencakup semua dari kekuasaan negara. Aturan yang dibuat oleh pemerintah atas
nama negara harus diterapkan mencakup semua warga negara tanpa kecuali.
4. Untuk
implementasi berbagai sifat negara maka kekuatan militer merupakan alat yang
ampuh untuk melaksanakan kekuasaan negara.
Teori Kekuasaan Rakyat
1. Kekuasaan
rakyat yaitu penguasaan rakyat atas lembaga perundangundang yang sekarang
disebut legislatif.
2. Menurut
Rousseau kekuasaan rakyat dalam negara merupakan akibat perjanjian antara
individu untuk menyerahkan semua hak politik kepada masyarakat.
3. Menurut
Montesquieu dalam pemerintahan republik kekuasaan tertinggi ada pada seluruh rakyat
atau sebagian besar rakyat. Secara teoritis disebut Trias Politika.
Teori Politik Demokrasi
Demokrasi Rakyat
1. Demokrasi
Rakyat merupakan negara dalam masa transisi, bertugas menjamin perkembangan
negara ke arah sosialisme. Hal ini mengarah pada perkembangan.
2. Demokrasi
rakyat.
3. Demokrasi
Rakyat RRC menurut pola Mao Tse Tung mendominankan kepemimpinan politik dan
pembuatan kebijakan dengan tujuan membantu seluruh rakyat agar ikut dalam
modernisasi ekonomi, sosial dan politik.
Demokrasi Liberal
1. Penerapan
Trias Politika dalam Demokrasi liberal, yang pada kenyataannya Amerika Serikat
tidak sepenuhnya menerapkan Trias Politika dalam sistem politik Amerika
Serikat. Sistem pemerintahan negara dengan menerapkan:
• Prinsip
Demokrasi
• Prinsip
pemisahan kekuasaan
• Prinsip
hukum.
2. Kedudukan
Presiden di Amerika Serikat sebagai kepala negara dan kedudukan sebagai kepala
eksekutif. Hubungan Presiden dengan lembaga tinggi pemerintahan federal yang
meliputi:
• Hubungan
Presiden dengan kongres
• Hubungan
Presiden dengan Mahkamah Agung
3. Kekuasaan
Presiden dalam Demokrasi Liberal di Amerika Serikat meliputi:
• Kekuasaan
Presiden bidang Administrasi
• Kekuasan
Presiden bidang Legislatif
• Kekuasaan
Presiden bidang Yudikatif
• Kekuasaan
Presiden bidang lain seperti militer
4. Politik
Luar Negeri
• Pertanggungan
jawab Presiden bidang politik, bidang yuridis, bidang adminsitrasi.
Demokrasi Pancasila
tentang Demokrasi
Pancasila yang meliputi kegiatan eksekutif dalam mekanisme sistem politik
Indonesia.
1. Seminar
Angkutan Darat II yang meliputi bidang-bidang politik, konstitutional, dan
ekonomi.
2. Musyawarah
Nasional III PERSAHI: The Rule Of Law Desember 1966 meliputi:
• Azas
negara hukum Pancasila tentang:
• Pengakuan
dan perlindungan hak azasi
• Peradilan
yang bebas dan tidak memihak
• Jaminan
kepastian hukum.
• Simposium
hak-hak azasi manusia 1967.
3. Pokok
sistem pemerintahan Demokrasi Pancasila:
• Terdapat
pengaruh Trias Politika
• Tujuh
Prinsip pokok pelaksanaan sistem pemerintahan Demokrasi Pancasila.
• Persyaratan
seseorang menjadi Presiden dan wakil Presiden.
• Pencalonan
dan pemilihan Presiden dan wakil Presiden menurut tetanan teori Demokrasi
Pancasila. Begitu pula penetapan masa jabatan presiden dan wakil presiden.
4. Pada
bagian lain dikemukakan kedudukan Presiden dan wakil Presiden yang meliputi:
• Kedudukan
sebagai kepala negara
• Kedudukan
sebagai kepala eksekutif.
5. Presiden
yang menempati posisi sentral kekuasaan dan berhubungan dengan:
• Lembaga
tertinggi negara
• Lembaga-lembaga
tinggi negara.
• Selain
itu Presiden juga mempunyai kekuasaan di bidang, administrasi, legislatif,
yudikatif, bidang militer, diplomatik.
Demokrasi Islam
Teori Demokrasi Islam,
yang menitik beratkan pada:
1. Pemilikan
unsur sebagai salah satu unsur Demokrasi Islam.
2. Unsur
persatuan dan kesatuan yang selalu di orientasikan pada Al-Qur’an sebagai
pelengkap konstitusi.
3. Unsur
musyawarah dan mufakat sebagai sarana untuk mengkaji hakhak orang lain dalam
kehidupan bernegara. Hal ini ditopang oleh adanya unsur persamaan dasar
manusia.
4. Etika
kerja sama yang terwujud dalam bentuk tolong-menolong sesama umat Islam dan
diupayakan untuk menegakkan keadilan dengan cara menjunjung tinggi kemerdekaan
bangsa dan kemerdekaan individu.
5. Hukum
Tuhan merupakan satu nilai dasar keyakinan dan oleh karena itu dalam Demokrasi
Islam hukum adalah kemanusiaan.
Demokrasi Komunis
1. Dalam
hal pengaturan negara digunakan menagement politik diktator, yang berarti warga
negara dapat diatur menurut kehendak penguasa.
2. Pelaksanaan
pemerintah diupayakan jumlahnya sedikit dan mereka memiliki kekuasaan yang
tidak terbatas untuk mengatur masyarakat. Oleh karena itu hak-hak azasi manusia
tidak dihiraukan oleh penguasa.
3. Penguasa
dalam menjalankan kekuasaan selalu mengandalkan pikiran manusia sebagai hal
yang prima oleh sebab itu dalam Demokrasi Komunis tidak mempercayai adanya Tuhan.
4. Dibidang
ekonomi pengaturannya disentralisasir dengan dasar milik bersama.
5. Partai
politik di negara Komunis menempati posisi tertinggi dan hanya satu partai
politik Komunis, tidak ada partai lain.
Teori Politik Kedaulatan
Teori Kedaulatan Rakyat
1. Dalam
membahas teori kedaulatan terdapat berbagai teori yang pada umumnya menekankan
pada kekuasaan sebagai suatu tandingan atau perimbangan terhadap kekuasaan
penguasa atau kekuasaan tunggal.
2. Penerapan
kedaulatan rakyat di Indonesia diwujudkan dalam berbagai segi kehidupan
kenegaraan menurut UUD 1945: Kedaulatan rakyat di bidang politik. Hak-hak azasi
manusia dan faham kekeluargaan. Struktur kedaulatan rakyat yang dipandang dari:
bentuk geografis jumlah penduduk suatu negara, Pemilu sebagai sarana
pelaksanaan kedaulatan rakyat, Berserikat dan berorganisasi sebagai salah satu
implementasi kedaulatan rakyat dan Kedaulatan rakyat dibidang ekonomi.
3. Kedaulatan
rakyat menurut Konstitusi RIS 1949 dimiliki oleh negara.
4. Kedaulatan
rakyat menurut UUDS 1950 meliputi Kedaulatan rakyat di bidang politik dan
Kedaulatan rakyat di bidang ekonomi.
Teori Kedaulatan Intern
dan Ektern
1. Kedaulatan
intern yang memperlihatkan batas lingkup kekuasaan negara yang berbentuk fisik.
Batas kedaulatan ini meliputi :
• Kedaulatan
bidang politik
• Kebebasan
kemerdekaan
• Keadilan
• Kemakmuran
atau kesejahteraan
• Keamanan.
2. Kedaulatan
ekstern yang dominan menunjukkan pada kebebasan negara dan kekuasaan-kekuasaan
negara lain yang tidak dijajah oleh negara lain. Kedaulatan ekstern ini dalam
penerapan pada saat negara memutuskan untuk melakukan hubungan kerja sama
dengan negara lain dalam bidang tertentu.
Teori kedaulatan de
facto.
Teori kedaulatan ini
menunjuk pada pelaksanaan kekuasaan yang nyata dalam suatu masyarakat merdeka
atau telah memiliki independensi. Dalam bahasan ini difokuskan pada:
• Kedaulatan
de facto yang tidak syah
• Kedaulatan
de facto yang syah.
Teori kedaulatan de
jure.
Dalam teori politik,
kedaulatan de jure menunjuk pada pengakuan suatu wilayah atau suatu situasi
menurut hukum yang berlaku. Oleh karena itu kajian kedaulatan de jure lebih
menitikberatkan penggunaan aspek hukum sebagai dasar yuridis formal atas hak
politik warga negara dan wilayah negara dengan penguasa negara.
Pengertian Dan
Perkembangan Teori Politik
Teori Elit Politik
1. Pengertian
teori politik dan teori politik klasik dari berbagai ahli politik.
2. Metode
menentukan elit politik sebagai berikut :
• Metode
Posisi
• Metode
Regulasi
• Metode
Pengaruh
3. Tipe
elit politik yang memerintah meliputi:
• Tipe
elit politik yang menggunakan cara licik
• Tipe
elit politik yang memerintah dengan cara paksaan
4. Elit
politik konservatif yang berupaya untuk mempertahankan status quo, dengan jalan
kolaborasi.
5. Elit
politik liberal yang berupaya untuk memberi pelayanan sebaik mungkin kepada
setiap warga negara tanpa melihat perbedaan sosial, ekonomi, budaya dan status
dalam sistem politik.
Teori Elit Penentu
1. Berbagai
pengertian dan rumusan tentang elit penentu dengan berbagai orientasi pada
tipe-tipe kelompok inti sosial
· Kasta
Penguasa
· Aristokrasi
· Estate
Pertama
· Kelas
Penguasa.
2. Kelas
penguasa Model Marx ini difokuskan pada :
· Golongan
Kapitalis
· Tuan-Tuan
Tanah
· Buruh
Pekerja
3. Teori
munculnya elit penentu dengan menggunakan pendapat Mills yang mengemukakan tiga
teori sebagai berikut :
· Elit
Bisnis dengan ekonomi
· Elit
Politik dengan kebijakan
· Elit
Militer dengan teori dominiasi.
4. Fungsi-fungsi
elit dengan mengadaptasi pada Talcot Parsons dan Batzell yang mengemukakan
fungsi elit yang berbeda.
5. Faktor-faktor
yang berpengaruh pada elit penentu yang meliputi :
· Pertumbuhan
penduduk
· Spesialisasi
jabatan
· Pertumbuhan
organisasi formal atau birokrasi
· Perkembangan
keragaman moral.
6. Peranan
Simbolis elit penentu yang meliputi :
· Macam-macam
lambang kolektif
· Hubungan
timbal balik yang simbolis antara elit penentu dengan publik
· Fungsi
instrumental dan simbolik.
Teori Elit Ekonomi
Untuk memahami teori
elite politik sebagai kajian politik pada kegiatan belajar tiga ini dapat
dilihat aspek-aspek yang dibahas sebagai berikut :
1.
Berbagai pengertian elit
ekomi yang dikaji dari sudut pandang kelas yakni kelas masyarakat memiliki
kekayaan.
2.
Pada bagian selanjutnya
bahasan konsep kelas sosial tentang elit ekonorni dengan mengacu pada standar
hidup tertentu, cara hidup tertentu yang dapat menempatkan kelas sosial pada
prestise hidup dan pada tahap ini dapat dikategorikan elit ekonorni.
3.
Selanjutnya mengkaji
konsep kelas secara klasik yang dapat kontradiksi dengan konsep elit ekonomi
disertai pemuncakan.
4.
Pandangan yang konsensus
atas pengertian konsep kelas sebagai kajian elit ekonomi yang berorientasi pada
Karl Marx.
5.
Pengintegrasian konsep
kelas menengah di Indonesia yang di identik dengan elit ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar