Sabtu, 18 Juni 2011

Diskursus Wacana Mengenai Pergeseran Ideologi dari “Kiri” ke “Kanan”

Ideology menurut saya tetap satu, tidak ada pemisahan antara ideology kiri atau kanan. Karena ideology adalah hak dan kebebasan seseorang, bangsa untuk menentukan gerakannya. Ini sepadan dengan kenetralitas Hutington dalam menyikapi ideology. Berusaha netral terhadap pembentukan rezim di negara-negara baru merdeka, membangkitkan pemikir lain untuk kembali menilai keutamaan paham yang saling bersaing pada saat perang dingin berlangsung. Namun pernyataan ideology kiri dan kanan ini berlangsung pasca perang dingin, hal ini akibat kekalahan Uni Soviet sebagai Negara blok timur. Pasca ini lah blok barat menghegemoni Negara non blok untuk mengikuti ideologi kanan yang beraroma demokratis. Hal ini yang kemudian saya rasa menjadi acuan dan sebuah pernytaan bagi penulis(sumber) bahwa telah terjadi pergesaran ideology kiri ke ideology kanan.
Di Indonesia kelompok kiri sering dipahami sebagai sekelompok orang, golong, atau partai yang berazaskan atau berhaluan sosial-demokrat atau sosial-komunis. Sedangkan kelompok kanan adalah kelompok yang mengedepankan ideologi Islam, atau dalam perspektif lain, kanan ini juga dapat diartikan sebagai paham militeristik. Maka istilah kiri dan kanan tidak bisa diartikan sebagai penentang atau pembela kebijakan pemerintahan.
Berger menilai bahwa model pembangunan kiri atau kanan sama buruknya, khususnya pada saat sistem pemerintahannya mengimplementasikan model pembangunan. Keburukan ini disebabkan oleh korban yang begitu besar dalam berbagai projek pembangunan yang dijalankan oleh negara-negara berkembang yang mengikuti kedua ideologi tesebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar