Goodin[1]
memulai tulisannya dengan menampilkan konsep kelembagaan klasik dari Plato dan
Aristoteles yang berkaca pada pengalaman Athena dan Crete. Bahwa, konsep klasik
ini mengargumentasikan lembaga politik sebagai pembuat hukum ideal yang dapat
melindungi masyarakat. Goodin meneruskan alur tulisannya dengan menampilkan
konsep kelembagaan politik dari berbagai ahli, salah satunya adalah Rawls.
Menurut Rawls, lembaga politik merupakan lembaga dengan prinsip keadilan, kebaikan,
dan kesetaraan yang melindungi masyarakat. Masyarakat adalah konstruksi utama
yang menentukan bentuk lembaga politiknya. Secara komprehensif, kelembagaan
politik adalah regulasi hukum dan perilaku manusia serta pengatur resmi untuk
agregasi kepentingan melalui keputusan-keputusan dari aktor politiknya.
Dalam
studi komparatifnya, Goodin menampilkan peran-peran lembaga politik di berbagai
negara. Kesimpulan dari perbandingan tersebut adalah, lembaga politik memiliki
peran yang besar bahkan lebih dari pengaruh kelompok kepentingan. Lembaga
politik dapat mempengaruhi kebijakan dan distribusi pajak. Dalam pendekatan neo
Marxis, lembaga politik tidak independen karena berkaca pada struktur ekonomi
masyarakat. Aktor politik berpeluang
memperkuat pengaruhnya saja.
Dalam
artikelnya, Goodin
tak memberikan penjelasan mengenai bagaimana mengidentifikasi lembaga polittik.
Dia tak menawarkan berbagai pendekatan, yang nantinya dapat berguna untuk
mengidentifikasi karakteristik lembaga politik. Seperti yang dilakukan Guy
Peters. Peters menyajikan 4 pendekatan yang dikutipnya dari March dan Olsen[2],
yakni Normative Institutionalism, Rational Choice Institutionalist, Historical
Institutionalist, dan Empirical Institutionalis. Normative Institutionalis
adalah bagaimana masyarakat menemukan bentuk lembaga politik mereka. Rational
Choice Institutionalis adalah bagaimana mekanisme peran untuk mengajak
masyarakat berprilaku sesuai dengan nilai-nilai utilitarian mereka. Historical
Institutionalist adalah bagaimana masyarakat dapat terlibat dalam kebijakan,
atau memang kebijakan itu sudah ada dalam pemerintah itu sendiri. Yang terakhir
adalah Empirical Institutionalist, yakni adanya perbedaan bentuk dikarenakan
struktur dalam sistem politik. Lembaga dengan struktur pemerintah, hasil
kebijakannya akan berbeda dengan lembaga yang memiliki struktur yang berasal
dari masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar