Rendahnya
kesadaran politik elite politik di Indonesia telah membuat lambatnya
pertumbuhan elite politik baru di Negara ini. Hal ini terlihat dari banyaknya
pensiunan yang baru saja membuka karir politik misalnya, perwira TNI, POLRI
atau pensiunan PNS baik ditingkat daerah maupun nasional. Efek rendahnya
kesadaran poltik elite politik inipun juga dinikmati kalangan mahasiswa di
Perguruan Tinggi dalam politik praktis dikampus. Banyaknya yang berstatus
mahasiswa partai tua atau yang telah 5-6 tahun berkuliah yang masih mendikte
ataupun malah masih menjabat dalam kepengurusan organisasi di tingkat kampus.
Pentinganya
kesadaran politik akan regenerasi ini harusnya telah menjadi landasan bergerak dalam
memajukan politik Indonesia yang subur. Oligarki dan dinasti politik yang
berkembang harusnya diisi oleh generasi muda, dan kalangan elite tua mendorong
pembaharuan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman. Pola pikir yang
mengatakan bahwa yang tua yang paham Negara harusnya dapat diminimkan. Tidak
menyalahkan, mereka yang lama di elite politik tentunya paham seluk beluk
politik Negara namun apakah akan membiarkan generasi berikutnya buta dengan
permasalahan itu juga. Jawabannya tentu tidak. Tonggak keberlanjutan sebuah
Negara terletak pada kualitas regenerasi. Mensupport generasi muda untuk
menlanjutkan tonggak estapet pada waktunya adalah jalan terbaik untuk
menciptakan pembaharuan, karena ide dan pikiran mereka yang segar dan penuh
kreatifitas yang imajinatif. tentunya hal ini harus dikawal oleh generasi tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar